Eksplorasi Inventory Valuation di Odoo 12
Halo semuanya! Pada tulisan kali ini saya akan membagikan pengalaman saya dalam mengeksplorasi Inventory Valuation di Odoo 12. Untuk skenario menjalankan Inventory Valuation dapat diakses di video di bawah ini.
Inventory valuation is the monetary amount associated with the goods in the inventory at the end of an accounting period. Inventory valuation allows you to evaluate your Cost of Goods Sold (COGS) and, ultimately, your profitability. The most widely used methods for valuation are FIFO (first-in, first-out), LIFO (last-in, first-out) and WAC (weighted average cost).
Source : https://www.freshbooks.com/hub/accounting/inventory-valuation
Pada Odoo, terdapat tiga Costing Methods di Inventory Valuation, yaitu Standard Price, Average Cost, dan FIFO (First In First Out). Costing Method ini didefinisikan di Product Category yang dapat kita buat di modul Inventory.
Standard Price
In Standard Price, any product will be valued at the cost that you defined manually on the product form.
Pada Standard Price, kita melakukan perhitungan Unit Cost berdasarkan nilai yang telah ditetapkan pada awal. Hasil Value akan mengalikan dengan Unit Cost yang sudah didefinisikan diawal, tidak akan berpengaruh apabila terjadi pemasukan atau pengeluaran produk dengan nilai cost yang berbeda.
AVCO (Average Cost)
In AVCO (Average Cost), each product has the same value and this value is the average purchase cost of the product. The average cost does not change when products leave the warehouse.
Pada AVCO, perhitungan Unit Cost dihitung berdasarkan nilai rata-rata produk yang ada di Inventory. Hal ini menyebabkan nilai Unit Cost akan selalu berubah apabila terjadi pemasukan maupun pengeluaran produk dengan nilai cost yang berbeda.
FIFO (First In First Out)
In FIFO (First In First Out), the products are valued at their purchase cost. When a product leaves the stock, that’s the “First in, first out” rule that applies. Pay attention, that this is a financial FIFO. The first value “in” is the first value “out”, no matter the storage location, warehouse or serial number.
Pada FIFO, apabila terdapat operasi pengeluaran produk maka produk yang digunakan pada transaksi tersebut adalah produk yang paling awal masuk.
Implementasi Inventory Valuation di Odoo
1.Membuat kategori barang untuk ketiga Costing Method (Standard Price, Average Cost, dan FIFO)
Pada modul Inventory, ke menu Configuration → Product Categories. Buatlah Product Category untuk Costing Method Standard Price, Average Cost, dan FIFO. Khusus untuk Costing Method Standard Price set Inventory Valuation menjadi ‘Manual’ karena Unit Cost harus didefinisikan di awal. Sedankgakn untuk Costing Method Average Cost dan FIFO saya set Inventory Valuation menjadi ‘Automated’.
2. Membuat produk dengan memilih Product Category pada nomor 1
Pada modul Inventory, ke menu Master Data→ Products dan klik tombol ‘Create’. Buatlah Product untuk masing-masing Product Category yang sudah didefinisikan Costing Method nya di nomor 1. Disini saya buat Product Category dengan nama ‘Product for AVCO’, ‘Product for FIFO’, dan ‘Product for Standard Price’ untuk memudahkan.
3. Melakukan Purchase ataupun Sales pada masing-masing produk yang telah dibuat.
4. Cek Inventory Valuation di modul Inventory pada menu Reporting → Inventory Valuation
Selama melakukan Purchase ataupun Sales kita dapat mengecek perubahan Quantity dan Value yang terjadi di Inventory pada masing-masing Costing Method. Dengan menggunakan Inventory Valuation, kita dapat mengacu pada bagaimana kita menilai stock kita di Inventory.
Sekian pengalaman dari saya tentang eksplorasi Inventory Valuation. Saya merasa bahwa Inventory Valuation sangat dapat membantu financial statements perusahaan. Hal ini dikarenakan value ini dapat membantu perusahaan dalam menentukan inventory turnover ratio dimana hal ini dapat membantu untuk merencanakan purchasing decisions. Untuk skenario yang lebih jelas, dapat menonton video saya diatas. Semoga pengalaman saya dapat membantu. Terima kasih.